Mengetahui isi dari Prasasti Kebon Kopi atau Tapak Gajah Portal


3 Prasasti Peninggalan Kerajaan Pajajaran

Prasasti Kebonkopi I terletak di Kampung Muara, termasuk wilayah Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor. Prasasti ini ditemukan pada abad ke-19, ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi. Oleh karena itu prasasti ini disebut Prasasti Kebonkopi I. Hingga kini prasasti tersebut masih berada di tempatnya ditemukan (in situ).


OD6887Prasasti Kebon Kopi I (Tapak Gajah inscription) A stone with a

Prasasti Jambu. Prasasti Jambu atau Prasasti Koleangkak ditemukan di puncak Bukit Koleangkak, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang. Prasasti Jambu peninggalan Kerajaan Tarumanegara ditemukan oleh Jonathan Rigg pada 1854. Pada prasasti ini, terpahat sepasang telapak kaki yang diberi keterangan dalam bentuk puisi dua baris.


Prasasti Kebon Kopi YouTube

Prasasti Kebon Kopi II. Sama seperti prasasti pertamanya, prasasti kedua juga ditemukan di Kampung Muara Pasir, Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat. Prasasti kedua ditemukan sekitar satu kilometer dari prasasti pertamanya. Saat ini, kalian tidak dapat melihat prasasti ini karena sudah hilang tercuri pada tahun 1940 an.


//FCS FUAT CEPAT SELAMAT SUMBER SEJARAH DAN PENINGGALAN KERAJAAN

Kebon Kopi I also known as Tapak Gajah inscription (elephant footprint inscription), is one of several inscriptions dated from the era of Tarumanagara Kingdom circa 5th century. The inscription bearing the image of elephant footprint, which was copied from the elephant ride of King Purnawarman of Tarumanagara, which is equated with Airavata.


Prasasti Kebon Kopi (Prasasti Tapak Gajah) Balai Pelestarian Cagar

Prasasti Kebonkopi II atau Prasasti Pasir Muara atau Prasasti Rakryan Juru Pangambat adalah prasasti tertua yang menyebutkan toponimi Sunda yang ditemukan di Desa Kebon Kopi, Bogor, [2]:381 tidak jauh dari Prasasti Kebonkopi I dan dinamakan demikian untuk dibedakan dari prasasti pertama.. Prasasti Rarkyan Juru Pangambat di Bogor. [1] Pakar F.D.K. Bosch, yang sempat mempelajarinya, menulis.


Prasasti Kerajaan Tarumanegara Donisaurus

Nama Kebon Kopi pada prasasti ini diambil karena berkaitan dengan penemuannya, yaitu ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi ketika penjajahan Belanda. Mengutip dari Buku Siswa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas 10 karya Windriati (2021:270), prasasti Kebon Kopi ditemukan pada abad ke-19.


Prasasti Kebun Kopi 2 ( Batu Dakon ) Kabupaten Bogor

Prasasti Rarkyan Juru Pangambat di Bogor. Prasasti Kebonkopi II atau Prasasti Pasir Muara atau Prasasti Rakryan Juru Pangambat adalah prasasti tertua yang menyebutkan toponimi Sunda yang ditemukan di Desa Kebon Kopi, Bogor, tidak jauh dari Prasasti Kebonkopi I dan dinamakan demikian untuk dibedakan dari prasasti pertama.. Pakar F.D.K. Bosch, yang sempat mempelajarinya, menulis bahwa prasasti.


SEJARAH SITUS KERAJAAN TARUMANEGARA

Prasasti Kebon Kopi I diukir pada sebuah batu datar yang terbuat dari andesit berwarna coklat dengan ukuran yang cukup besar, yaitu lebar 104 cm, panjang 164 cm, dan tinggi sekitar 69 cm. Permukaan batu ini memiliki sepasang pahatan jejak kaki gajah yang memagari tulisan dalam bahasa Sanskerta dengan aksara Pallawa.


7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang Masih Tersisa

Prasasti Kebon Kopi I terletak di Kampung Muara, termasuk wilayah Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor. Prasasti ini ditemukan pada abad ke-19, ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi. Oleh karena itu prasasti ini disebut Prasasti Kebon Kopi I. Hingga kini prasasti tersebut masih berada di tempatnya ditemukan ( in situ ).


Tiga Prasasti Tarumanagara, Bukti Legitimasi Kekuasaan Raja Purnawarman

Sedikit berbeda dengan Prasasti Kebon Kopi dan prasasti lainnya, prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara ini terbuat dari batu alam. Panjangnya yaitu 317 cm, lebar 148 cm, dan tinggi 140 cm. Prasasti Muara Cianten terletak di tebing Sungai Cisadane dan tetap berada di tempatnya sampai saat ini.


Prasasti Kebon Kopi 2 X Ak 2 PDF

Prasasti Kebon Kopi. Berbeda dengan Prasasti Ciaruteun, dalam Prasasti Kebon Kopi, terpahat telapak kaki gajah milik Sri Purnawarman. Prasasti tersebut menyebutkan bahwa gajah tunggangan Sri Purnawarman seperti Airawata, yakni vahana atau kendaraan Dewa Indra. Berikut adalah alih aksara Prasasti Kebon Kopi dan terjemahannya:


Peninggalan Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Prasasti Kebon Kopi Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara berikutnya adalah Prasasti Kebon Kopi yang terletak di kawasan Desa Ciaruteun Ilis, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Peninggalan bersejarah ini pertama kali ditemukan oleh orang Belanda di awal abad ke-19 serta tertulis pada bongkahan batu andesit dengan bahasa Sanskerta dan.


Mengetahui isi dari Prasasti Kebon Kopi atau Tapak Gajah Portal

Prasasti Kebon Kopi merupakan salah satu prasasti dari tujuh Prasasti Purnawarman. Prasasti yang ditulis dalam aksara Pallawa berbahasa Sanskerta ini berbunyi: "… jayaviśālasya tārūme(ndra)sya ha(st)inah… (airā)vatābhasya vibhātīdam=padadvāyam" Yang berartI; "Di sini tampak sepasang tapak kaki. yang seperti (tapak kaki) Airawata, gajah penguasa Taruma (yang) agung dalam.


Isi Prasasti Kebon Kopi Lengkap

Prasasti Kebon Kopi. Kemdikbud Prasasti Kebon Kopi, salah satu dari tujuh prasasti bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara. Prasasti Kebon Kopi memuat gambar dua kaki gajah. Di catatannya menceritakan telapak kaki itu adalah telapak kaki gajah yang menjadi tunggangan penguasa Taruma, seperti Airawata.


Prasasti Kebon Kopi I & II Sejarah, Isi, & Lokasi

Prasasti Kebon Kopi (Prasasti Tapak Gajah) Lokasi prasasti ini di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Prasasti ini ditemukan pada awal abad XIX oleh N.W. Hoepermans, tertulis pada bongkahan andesit rata dengan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta. Dinamakan prasasti Tapak Gajah karena diapit oleh sepasang gambar kaki.


Sejarah Kerajaan Sunda Galuh, Prasasti Kebon Kopi II 932 sebagai Petunjuk

Prasasti Kebon Kopi. Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu yang pada abad keempat sampai 7 Masehi adalah penguasa di bagian paling barat pulau jawa. Kerajaan ini dulunya diperintah oleh seorang raja bernama Purnawarman, selama masa pemerintahannya ia pernah memerintahkan penggalian dua sungai yaitu.

Scroll to Top